
Kelor (Moringa oleifera)
tumbuh dalam bentuk pohon, berumur panjang (perenial) dengan tinggi 7 - 12 m.
Batang berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan
kasar. Percabangan simpodial, arah cabang tegak atKau miring, cenderung tumbuh
lurus dan memanjang. Daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling
(alternate), beranak daun gasal (imparipinnatus), helai daun saat muda berwarna
hijau muda - setelah dewasa hijau tua, bentuk helai daun bulat telur, panjang 1
- 2 cm, lebar 1 - 2 cm, tipis lemas, ujung dan pangkal tumpul (obtusus), tepi
rata, susunan pertulangan menyirip (pinnate), permukaan atas dan bawah halus.
Bunga muncul di ketiak daun (axillaris), bertangkai panjang, kelopak berwarna
putih agak krem, menebar aroma khas. Buah kelor berbentuk panjang bersegi tiga,
panjang 20 - 60 cm, buah muda berwarna hijau - setelah tua menjadi cokelat,
bentuk biji bulat - berwarna coklat kehitaman, berbuah setelah berumur 12 - 18
bulan. Akar tunggang, berwarna putih, membesar seperti lobak. Perbanyakan bisa
secara generatif (biji) maupun vegetatif (stek batang). Tumbuh di dataran
rendah maupun dataran tinggi sampai di ketinggian ± 1000 m dpl, banyak ditanam
sebagai tapal batas atau pagar di halaman rumah atau ladang.