Salah satu rempah favorit di negeri ini adalah pala. Selain memiliki nilai
ekonomis tinggi, pala juga merupakan herba serba bisa. Kandungan kimianya jadi
solusi alami untuk meredakan stres dan gangguan insomnia
Pala (Myristica fragan Haitt) merupakan rempah asli Indonesia. Sudah
lama pala dikenal sebagai rempah-rempah penghasil minyak atsiri. Minyak ini
merupakan salah satu bahan dasar dalam industri minuman dan kosmetik. Secara
umum manfaat pala diambil dari kulit batang hingga daging buahnya.
Ringankan nyeri
Batang pohon pala biasa disebut kino, sering dimanfaatkan sebagai kayu
bakar. Kulit batang dan daun tanamannya menghasilkan minyak atsiri.
Selain itu, ada juga fuli atau benda yang menyelimuti buah berbentuk seperti
anyaman, dan biasa disebut bunga pala. Bunga pala ini dalam bentuk kering
banyak dijual di dalam negeri.
Secara turun-temurun, pala dimanfaatkan sebagai herba, terutama biji dan
daging buahnya. Biji pala diyakini sangat baik untuk mengobati gangguan
pencernaan, muntah-muntah, dan lain-lain.
Buah pala dapat meringankan semua rasa sakit dan nyeri akibat tubuh
kedinginan serta lambung dan usus “masuk angin”. Daging buah pala sangat baik
dan digemari masyarakat jika telah diproses menjadi makanan ringan, misalnya
asinan, manisan, atau selai pala.
Tidak hanya di dalam negeri, di beberapa negara di benua Eropa dan Asia,
pala juga cukup dikenal. Pala sering digunakan sebagai ramuan untuk terapi
gangguan tidur, stres, mencegah dehidrasi, dan meningkatkan stamina.
Redakan stres
Berdasarkan penelitian yang dilakukan National Science and Technology
Authority, dalam bukunya Guidebook on the Proper Use of Medicinal Plants,
terungkap bahwa buah pala mengandung senyawa-senyawa kimia yang bermanfaat
untuk kesehatan. Kulit dan daging buah pala mengandung minyak atsiri dan zat
samak, sedangkan fuli atau bunga pala mengandung minyak atsiri, zat samak, dan
zat pati.
Biji pala memiliki kandungan minyak atsiri, saponin, miristisin, elemisi,
enzim lipase, pektin, lemonena, dan asam oleanolat. Jadi, hampir semua bagian
buah pala mengandung senyawa-senyawa kimia yang bermanfaat bagi kesehatan.
Selain dibuat ramuan, pala juga dapat dijadikan bahan baku pembuatan sirop.
Seperti diungkapkan Michael van den Bos, konsultan medis dan herba dari
Herbacure Centre, buah pala dapat dijadikan sirop. Caranya, buah pala rebus
untuk diambil sarinya. Tambahkan gula secukupnya bila suka.
“Sirop ini seperti minuman lain yang sifatnya menyegarkan. Sirop buah pala
memiliki sifat menenangkan dan cocok untuk meredakan stres,” sebutnya.
Michael juga menyebutkan, karena bersifat menenangkan, ramuan berbahan baku
pala cocok digunakan oleh mereka yang mengalami gangguan tidur atau insomnia,
juga untuk melancarkan darah, meredakan gangguan lambung, nyeri, dan perut
mulas karena masuk angin.
Saat ini di pasaran memang tidak banyak ekstrak pala yang dijual.
Untunglah, beberapa pengobat telah mengembangkannya dalam bentuk seduhan yang
berdiri sen-diri atau dicampur dengan herba lain.
Di pasar internasional, dikenal beberapa jenis pala, yakni Myristica
fragrans Houtt, Myristica argentea Ware, Myristica fattua Houtt, Myristica
specioga Ware, Myristica Sucedona BL, dan Myristica malabarica Lam.
Jenis pala yang banyak dikembangkan terutama Myristica fragrans,
sebab memiliki nilai ekonomis tinggi dibandingkan dengan jenis lainnya. Disusul
jenis Myristica argentea dan Myristica fattua.
Jenis Myristica specioga, Myristica sucedona, dan Myristica
malabarica produksinya rendah, sehingga nilai ekonomisnya rendah pula.
Sementara jenis Myristica fragrans relatif banyak dikembangkan di
Indonesia karena merupakan habitatnya.
Meramu Myristica
Secara umum pemanfaatan pala sebagai ramuan herbal adalah dalam bentuk
ekstrak, rebusan buah (sirop), atau manisan. Berikut
contohnya:
1. Ramuan penenang : Ambil serbuk atau ekstrak pala 5-15 gram, campur
dengan segelas jus apel atau pisang. Ramuan ini mampu mengurangi rasa tidak
nyaman saat Anda sibuk bekerja atau ketika stres
mendera.
2. Gangguan tidur : Ambil kurang lebih 5-15 gram serbuk pala (ekstraknya),
campur ke dalam segelas susu maupun jus apel. Cara ini sangat aman dan tidak
menimbulkan kecanduan seperti suplemen tidur lainnya.
3. Dehidrasi : Ambil serbuk pala secukupnya, campur dengan segelas
air putih atau air kelapa muda. Minum setiap setengah jam sebanyak-banyaknya.
4. Tingkatkan stamina : Anda dapat memakan langsung manisan buah pala atau
minum siropnya. Pilih yang tidak mengandung pewarna atau pemanis buatan. Rasa
alami manisan buah pala lebih dianjurkan. Hindari konsumsi dalam jumlah
berlebih. Cara lain, Anda dapat menambahkan satu sendok teh serbuk pala ke
dalam segelas air putih atau jus belimbing maupun jeruk. Catatan:
Bila Anda menderita penyakit ginjal, sebaiknya konsumsi pala tidak lebih dari
15 gram sehari. Jika Anda ragu, konsultasikan dengan dokter ahli.
Disarikan dari
berbagai sumber