Mendengar kata cabai, semua orang
pasti langsung membayangkan sensasi rasa pedas di mulut. Namun, pernahkah Anda
membayangkan cabai yang rasanya manis? Anda tidak perlu terheran-heran karena
jenis cabai tersebut ada di sekitar Anda. Cabai yang dimaksud adalah paprika,
si manis pedas.
Paprika (Capsicum annuum) adalah sejenis cabai yang berasa manis dan sedikit pedas. Paprika berasal dari famili Solanaceae. Bentuknya unik, yaitu besar dan gendut seperti buah kesemek. Cabai ini sering digunakan sebagai bumbu masakan atau bahan sayuran. Berbeda dengan cabai biasa, biji paprika biasanya tidak dimakan.
Tanaman paprika cocok tumbuh di berbagai iklim dan dapat tumbuh di berbagai
belahan dunia. Paprika berasal dari Amerika Selatan dan banyak dikembangkan di
Hungaria. Di Indonesia, paprika cukup dikenal. Paprika banyak dikembangkan
secara hidroponik di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan warnanya,
paprika dibedakan atas paprika hijau, paprika merah, dan paprika kuning.
Berdasarkan rasanya, paprika dibedakan atas dua jenis, yaitu paprika manis yang
bentuknya besar dan paprika pedas yang bentuknya lebih kecil. Paprika (Capsicum annuum) adalah sejenis cabai yang berasa manis dan sedikit pedas. Paprika berasal dari famili Solanaceae. Bentuknya unik, yaitu besar dan gendut seperti buah kesemek. Cabai ini sering digunakan sebagai bumbu masakan atau bahan sayuran. Berbeda dengan cabai biasa, biji paprika biasanya tidak dimakan.
Tanaman Paprika berasal dari Amerika
Selatan banyak dikembangkan di Hungaria. Di Indonesia, paprika cukup dikenal.
Paprika banyak dikembangkan secara hidroponik di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara
Barat. Buahnya berwarna hijau, kuning, merah, atau ungu sering digunakan
sebagai campuran salad. Paprika mempunyai rasa tidak pedas karena tidak ada
kandungan Capsicin yaitu zat yang menimbulkan rasa pedas cabe.
Selain sebagai bahan sayuran atau
bumbu masak, paprika ternyata kaya vitamin C, bahkan kandungannya lebih tinggi
dari jeruk. Paparika juga banyak mengandung zat gizi dan dapat mencegah kanker,
penyakit jantung koroner (PJK), stroke, diabetes melitus, dan mampu
meningkatkan kualitas sperma.
Tinggi Vitamin C
Tinggi Vitamin C
Dibandingkan dengan cabai lain,
paprika termasuk istimewa karena mengandung gizi yang sangat tinggi, terutama
vitamin C. Kandungan vitamin C pada paprika jauh lebih tinggi daripada jeruk
yang selama ini dikenal sebagai sumber vitamin C.
Setiap 100 gram paprika merah mengandung 190 mg vitamin C, tertinggi di antara jenis paprika lainnya. Sebaliknya, 100 gram jeruk hanya mengandung 30-50 mg vitamin C. Vitamin C dikenal sebagai senyawa yang dibutuhkan tubuh dalam berbagai proses penting, mulai dari pembuatan kolagen (protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada tulang), pengangkut lemak, pengangkut elekton dari berbagai reaksi enzimatik, pemacu gusi yang sehat, pengatur tingkat kolesterol, serta pemacu imunitas.
Selain itu, vitamin C sangat diperlukan tubuh untuk penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi otak agar dapat bekerja maksimal. Kebutuhan tubuh akan vitamin C adalah 75 mg per hari untuk wanita dewasa dan 90 mg per hari untuk pria dewasa. Batas maksimum konsumsi vitamin C adalah 1.000 mg per hari.
Paprika juga kaya akan vitamin A dan betakaroten. Pada paprika merah mengandung 3.131 IU vitamin A, tertinggi dibandingakan jenis paprika lainnya. Vitamin A sangat diperlukan tubuh untuk mencegah penyakit mata, pertumbuhan sel, sistem kekebalan tubuh, reproduksi, serta menjaga kesehatan kulit.
Setiap 100 gram paprika merah mengandung 190 mg vitamin C, tertinggi di antara jenis paprika lainnya. Sebaliknya, 100 gram jeruk hanya mengandung 30-50 mg vitamin C. Vitamin C dikenal sebagai senyawa yang dibutuhkan tubuh dalam berbagai proses penting, mulai dari pembuatan kolagen (protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada tulang), pengangkut lemak, pengangkut elekton dari berbagai reaksi enzimatik, pemacu gusi yang sehat, pengatur tingkat kolesterol, serta pemacu imunitas.
Selain itu, vitamin C sangat diperlukan tubuh untuk penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi otak agar dapat bekerja maksimal. Kebutuhan tubuh akan vitamin C adalah 75 mg per hari untuk wanita dewasa dan 90 mg per hari untuk pria dewasa. Batas maksimum konsumsi vitamin C adalah 1.000 mg per hari.
Paprika juga kaya akan vitamin A dan betakaroten. Pada paprika merah mengandung 3.131 IU vitamin A, tertinggi dibandingakan jenis paprika lainnya. Vitamin A sangat diperlukan tubuh untuk mencegah penyakit mata, pertumbuhan sel, sistem kekebalan tubuh, reproduksi, serta menjaga kesehatan kulit.
Betakaroten adalah jenis antioksidan
yang dapat berperan penting dalam mengurangi konsentrasi radikal peroksil.
Kemampuan betakaroten bekerja sebagai antioksidan berasal dari kesanggupannya
menstabilkan radikal berinti karbon. Karena betakaroten efektif pada
konsentrasi rendah oksigen, betakaroten dapat melengkapi sifat antioksidan
vitamin E yang efektif pada konsentrasi tinggi oksigen.
Betakaroten juga dikenal sebagai unsur pencegah kanker, khususnya kanker kulit dan paru. Beta karoten dapat menjangkau lebih banyak bagian-bagian tubuh dalam waktu relatif lebih lama dibandingkan vitamin A, sehingga memberikan perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker.
The George Mateljan Foundation (2006) menyatakan bahwa kandungan vitamin B6 pada paprika termasuk kategori excellent. Hal itu disebabkan paprika mengandung vitamin B6 dengan tingkat densitas tinggi.
Vitamin B6 penting bagi otak untuk berfungsi normal, membantu membentuk protein, hormon, dan sel darah merah. Sebagian besar kandungan betakaroten paprika terkonsentrasi pada bagian di dekat kulit. Sama seperti sayuran lainnya, semakin tua warna paprika, betakaroten di dalamnya semakin banyak.
Betakaroten juga dikenal sebagai unsur pencegah kanker, khususnya kanker kulit dan paru. Beta karoten dapat menjangkau lebih banyak bagian-bagian tubuh dalam waktu relatif lebih lama dibandingkan vitamin A, sehingga memberikan perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker.
The George Mateljan Foundation (2006) menyatakan bahwa kandungan vitamin B6 pada paprika termasuk kategori excellent. Hal itu disebabkan paprika mengandung vitamin B6 dengan tingkat densitas tinggi.
Vitamin B6 penting bagi otak untuk berfungsi normal, membantu membentuk protein, hormon, dan sel darah merah. Sebagian besar kandungan betakaroten paprika terkonsentrasi pada bagian di dekat kulit. Sama seperti sayuran lainnya, semakin tua warna paprika, betakaroten di dalamnya semakin banyak.
Manfaat paprika bagi tubuh :
- mampu mengobati luka memar dan keseleo (dengan cara oral)
- menumbuhkan jaringan rambut yang baru (bila memiliki masalah dengan kebotakan)
- menurunkan kolesterol
- membangun regenerasi sel tubuh
- mengobati infeksi tenggorokan dan hidung
- bersifat antioksidan
- menurunkan kadar gula darah
- mencegah penyakit sinusitis dan penyakit telinga serta penyakit kulit
- melancarkan saluran pencernaan
- menyetop keluarnya darah dengan cara : iris sepotong paprika dan balurkan getahnya pada luka tersebut
Selain itu, paprika juga bermanfaat
untuk :
1. Meningkatkan daya imunitas tubuh
Dibandingkan dengan cabai lain, paprika termasuk istimewa karena mengandung gizi yang sangat tinggi, terutama vitamin C. Kandungan vitamin C pada paprika jauh lebih tinggi daripada jeruk yang selama ini dikenal sebagai sumber vitamin C. Setiap 100 gram paprika merah mengandung 190 mg vitamin C, tertinggi di antara jenis paprika lainnya. Sebaliknya, 100 gram jeruk hanya mengandung 30-50 mg vitamin C. Vitamin C dikenal sebagai senyawa yang dibutuhkan tubuh dalam berbagai proses penting, mulai dari pembuatan kolagen (protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada tulang), pengangkut lemak, pengangkut elekton dari berbagai reaksi enzimatik, pemacu gusi yang sehat, pengatur tingkat kolesterol, pemacu imunitas, untuk penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi otak agar dapat bekerja maksimal.
2. Mencegah penyakit mata
Paprika juga kaya akan vitamin A dan betakaroten. Pada paprika merah mengandung 3.131 IU vitamin A, tertinggi dibandingakan jenis paprika lainnya. Vitamin A sangat diperlukan tubuh untuk mencegah penyakit mata, pertumbuhan sel, sistem kekebalan tubuh, reproduksi, serta menjaga kesehatan kulit.
3. Mencegah kanker
Kanker kulit dan paru : kerena mengandung betakaroten yang memberikan perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker. Dimana kempampuan betakaroten bekerja sebagai antioksidan berasal dari kesanggupannya menstabilkan radikal berinti karbon. Sebagian besar kandungan betakaroten paprika terkonsentrasi pada bagian di dekat kulit. Sama seperti sayuran lainnya, semakin tua warna paprika, betakaroten di dalamnya semakin banyak.
Kanker prostat : Paprika yang mengandung likopen dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Yale pada 473 orang pria menemukan fakta bahwa pria yang bebas kanker prostat memiliki lebih banyak likopen dalam darahnya dibanding mereka yang sakit. Penelitian yang sama juga pernah dilakukan oleh Universitas Harvard pada tahun 2002, membuktikan bahwa laki-laki yang mengonsumsi likopen dalam jumlah banyak memiliki risiko penyakit kanker lebih rendah, khususnya kanker prostat.
4. Meningkatkan jumlah sperma
Konsumsi likopen pada paprika merah diyakini dapat meningkatkan kualitas seksual. Likopen diyakini dapat meningkatkan jumlah sperma, memperbaiki struktur sperma, dan meningkatkan agresivitasnya.
Menurut All India Institute of Science New Delhi (2002), likopen merupakan salah satu dari 650 jenis karotenoid yang secara normal terdapat dalam konsentrasi tinggi pada testis. Jika konsentrasi likopen rendah, pria akan mudah mengalami ketidaksuburan.
Dan masih banyak manfaat yang terdapat pada paprika yakni mampu mengobati luka memar dan keseleo, menumbuhkan jaringan rambut yang baru, menurunkan kolesterol, membangun regenerasi sel tubuh, mengobati infeksi tenggorokan dan hidung, menurunkan kadar gula darah, mencegah penyakit sinusitis, penyakit telinga, melancarkan saluran pencernaan
Dibandingkan dengan cabai lain, paprika termasuk istimewa karena mengandung gizi yang sangat tinggi, terutama vitamin C. Kandungan vitamin C pada paprika jauh lebih tinggi daripada jeruk yang selama ini dikenal sebagai sumber vitamin C. Setiap 100 gram paprika merah mengandung 190 mg vitamin C, tertinggi di antara jenis paprika lainnya. Sebaliknya, 100 gram jeruk hanya mengandung 30-50 mg vitamin C. Vitamin C dikenal sebagai senyawa yang dibutuhkan tubuh dalam berbagai proses penting, mulai dari pembuatan kolagen (protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada tulang), pengangkut lemak, pengangkut elekton dari berbagai reaksi enzimatik, pemacu gusi yang sehat, pengatur tingkat kolesterol, pemacu imunitas, untuk penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi otak agar dapat bekerja maksimal.
2. Mencegah penyakit mata
Paprika juga kaya akan vitamin A dan betakaroten. Pada paprika merah mengandung 3.131 IU vitamin A, tertinggi dibandingakan jenis paprika lainnya. Vitamin A sangat diperlukan tubuh untuk mencegah penyakit mata, pertumbuhan sel, sistem kekebalan tubuh, reproduksi, serta menjaga kesehatan kulit.
3. Mencegah kanker
Kanker kulit dan paru : kerena mengandung betakaroten yang memberikan perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker. Dimana kempampuan betakaroten bekerja sebagai antioksidan berasal dari kesanggupannya menstabilkan radikal berinti karbon. Sebagian besar kandungan betakaroten paprika terkonsentrasi pada bagian di dekat kulit. Sama seperti sayuran lainnya, semakin tua warna paprika, betakaroten di dalamnya semakin banyak.
Kanker prostat : Paprika yang mengandung likopen dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Yale pada 473 orang pria menemukan fakta bahwa pria yang bebas kanker prostat memiliki lebih banyak likopen dalam darahnya dibanding mereka yang sakit. Penelitian yang sama juga pernah dilakukan oleh Universitas Harvard pada tahun 2002, membuktikan bahwa laki-laki yang mengonsumsi likopen dalam jumlah banyak memiliki risiko penyakit kanker lebih rendah, khususnya kanker prostat.
4. Meningkatkan jumlah sperma
Konsumsi likopen pada paprika merah diyakini dapat meningkatkan kualitas seksual. Likopen diyakini dapat meningkatkan jumlah sperma, memperbaiki struktur sperma, dan meningkatkan agresivitasnya.
Menurut All India Institute of Science New Delhi (2002), likopen merupakan salah satu dari 650 jenis karotenoid yang secara normal terdapat dalam konsentrasi tinggi pada testis. Jika konsentrasi likopen rendah, pria akan mudah mengalami ketidaksuburan.
Dan masih banyak manfaat yang terdapat pada paprika yakni mampu mengobati luka memar dan keseleo, menumbuhkan jaringan rambut yang baru, menurunkan kolesterol, membangun regenerasi sel tubuh, mengobati infeksi tenggorokan dan hidung, menurunkan kadar gula darah, mencegah penyakit sinusitis, penyakit telinga, melancarkan saluran pencernaan
Kandungan yang bermanfaat dari
paprika :
1. Vitamin A
2. Vitamin C
3. Vitamin B 1
4. Vitamin B 2
5. Fosfor
6. Kalsium
7. Beta Karoten
8. Zat Besi
9. Niacin
10. Karbohidrat
11. Antioksidan Beta Cryptoxanthin
1. Vitamin A
2. Vitamin C
3. Vitamin B 1
4. Vitamin B 2
5. Fosfor
6. Kalsium
7. Beta Karoten
8. Zat Besi
9. Niacin
10. Karbohidrat
11. Antioksidan Beta Cryptoxanthin
Kandungan gizi yang paling utama
pada paprika adalah kaya akan karoten, vitamin B serta vitamin C. Sedangkan kandungan gizi yang terdapat didalam paprika tiap 100 gram buah hijau
segar adalah : protein 0,9 g, lemak 0,3 g, Karbohidrat 4,4 g, Ca 7,0 mg, Fe 0,4
mg, P 22 mg, Vit A 540 IU, Vit B1 22,0 mg, Vit B2 0,002 mg, Niacin 0,4 mg dan
Vit C 160 mg. Paprika juga mengandung asam askorbat yang nilai gizinya setiap
100 gram : kalori 29 mg, Kalium 11 mg, Vitamin 870 IU, riboflafin 0,03 mg,
Niasin 0,05 mg.
Disarikan dari berbagai sumber