Bagi masyarakat Indonesia buah srikaya sudah sangat dikenal dari jaman dulu
disamping rasanya yang manis buah ini juga sangat mudah dijumpai baik di pasar
maupun supermarket, hampir di setiap rumah yang berada di pedesaan pasti
membudidayakan tanaman jenis ini karena banyak mengandung khasiat yang berguna
bagi kesehatan tubuh kita. srikaya termasuk pohon buah-buahan kecil yang tumbuh
di tanah berbatu, kering, dan terkena cahaya matahari langsung. Tumbuhan yang
asalnya dari Hindia Barat ini akan berbuah setelah berumur 3-5 tahun. Srikaya
sering ditanam di pekarangan, dibudidayakan, atau tumbuh liar, dan bisa
ditemukan sampai ketinggian 800 m.
Sifat dan Khasiat Srikaya
Akar rasanya pahit, sifatnya dingin. Berkhasiat antiradang, antidepresi.
Daun rasanya pahit, kelat, sifatnya sedikit dingin. Berkhasiat astringen,
antiradang, peluruh cacing usus (antheimintik), serta mempercepat pemasakan
bisul dan abses. Biji berkhasiat memacu enzim pencernaan, abortivum,
anthelmintik, dan pembunuh serangga (insektisida). Kulit kayu berkhasiat
astringen dan tonikum. Buah muda dan biji juga berkhasiat antiparasit.
Kandungan Kimia
Akar dan kulit kayu mengandung flavonoida, borneol, kamphor, terpene, dan
alkaloid anonain. Di samping itu, akarnya juga mengandung saponin, tanin, dan
polifenol. Biji mengandung minyak, resin, dan bahan beracun yang bersifat
iritan. Buah mengandung asam amino, gula buah, dan mucilago. Buah muda
mengandung tanin. Bagian yang Digunakan Bagian tanaman yang dapat digunakan
sebagai obat, yaitu daun, akar, buah, kulit kayu, dan bijinya.
Khasiat Buah Srikaya
Daun digunakan untuk mengatasi:
§ batuk, demam,
§ reumatik,
§ menurunkan kadar asam
urat darah yang tinggi,
§ diane, disentri,
§ rectal prolaps pada
anak-anak,
§ cacingan, kutu kepala,
§ pemakaian luar untuk
borok, luka, bisul, skabies, kudis, dan ekzema.
Biji digunakan untuk mengatasi:
§ pencernaan lemah,
§ cacingan, dan
§ mematikan kutu kepala
dan serangga.
Buah muda digunakan untuk mengatasi:
§ diare, disentri akut, dan
§ gangguan pencernaan (atonik
dispepsia).
Akar digunakan untuk mengatasi:
§ sembelit,
§ disentri akut,
§ depresi mental, dan
§ nyeri tulang punggung.
Kulit kayu digunakan untuk mengatasi:
§ diare, disentri, dan
§ luka berdarah.
Cara meramu dan menggunakanya
§ Borok, bisul keras
Cuci daun segar secukupnya, lalu giling sampai halus.
Tambahkan sedikit garam, lalu gunakan ramuan ini untuk menurap borok atau
bisul dan balut.
Dalam sehaii, ganti 2-3 kali.
§ Mematangkan bisul
Ambil isi buah yang sudah masak, lalu giling halus.
Tambahkan sedikit garam sambil diaduk merata, turapkan pada bisul, lalu
balut dengan kain kasa.
§ Tiba-tiba pingsan,
menenangkan penderita histeris
Cuci daun segar secukupnya, lalu tumbuk sampai halus.
Dekatkan gilingan daun tadi pada hidung penderita agar baunya terhisap oleh
penderita.
§ Membasmi kutu anjing
Mandikan anjing yang berkutu dengan air rebusan daun atau biji srikaya.
Caranya, tumbuk halus daun atau biji srikaya, tambahkan air secukupnya,
lalu saring airnya dan gunakan untuk memandikan anjing.
§ Mematikan kutu kepala
Cuci biji srikaya (10 butir) dan daun srikaya segar (1 genggam), lalu
giling sampai halus.
Tambahkan sedikit minyak kelapa, lalu aduk merata.
Turapkan pada kulit kepala, lalu bungkus dengan kain.
Setelah tiga jam, buka dan cuci sampai bersih.
Jangan sampai bilasan air masuk ke mata karena dapat menyebabkan iritasi
dan meradang.
§ Cacingan pada
anak
Cuci daun srikaya segar (15 lembar), lalu rebus dengan lima gelas air
sampai tersisa tiga gelas.
Setelah dingin, saring dan minum tiga kali sehari, masing-masing satu
gelas.
§ Gangguan pencernaan
Cuci daun srikaya segar secukupnya, giling sampai halus, lalu tambahkan
minyak kelapa secukupnya.
Tempelkan pada perut.
§ Diare
Cuci kulit batang srikaya (6-10 g), potong kecil- kecil, lalu tambahkan
gula merah secukupnya.
Rebus dengan empat gelas air sampai tersisa separuhnya.
Setelah dingin, saring dan minum dua kali sehari, masing-masing satu gelas.
§ Kudis
Cuci daun srikaya segar (15 lemban), lalu giling sampai halus.
Remas dengan air kapur sirih sebanyak satu sendok teh dan gunakan untuk
menggosok kulit yang kudis.
Lakukan sehari dua kali.
Catatan
§ Ibu hamil dilarang
minum rebusan biji buah srikaya.
§ Hati-hati jika minum
rebusan biji, kulit kayu, dan akar srikaya karena mengandung racun.
§ Hanya digunakan
dibawah pengawasan herbalis berpengalaman.
Disarikan dari berbagai sumber