Minggu, 27 Januari 2013

Murbei Obat Sang Dewa



Murbei, tumbuhan yang acap jadi makanan ulat sutra ini ternyata menyimpan khasiat obat yang luar biasa. Penyakit Bisul, kencing nanah, darah tinggi, rematik, gigitan ular, sampai hepatitis, akan sembuh jika diobati dengan daun murbei.

Murbei berasal dari Cina, tumbuh baik pada ketinggian lebih dari 100 m dpl. dan memerlukan cukup sinar matahari. Tumbuhan yang sudah dibudidayakan ini menyukai daerah-daerah yang cukup basa seperti di lereng gunung, tetapi pada tanah yang berdrainase baik. Kadang ditemukan tumbuh liar. Pohon, tinggi sekitar 9 m, percabangan banyak, cabang muda berambut halus. Daun tunggal, letak berseling, bertangkai yang panjangnya 4 cm. Helai daun bulat telur sampai berbentuk jantung, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip agak menonjol, permukaan atas dan bawah kasar, panjang 2,5 - 20 cm, lebar 1,5 - 12 cm, warnanya hijau. Bunga majemuk bentuk tandan, keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk taju, warnanya putih. Dalam satu pohon terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yang terpisah. Murbei berbunga sepanjang tabun. Buahnya banyak berupa buah buni, berair dan rasanya enak. Buah muda warnanya hijau, setelah masak menjadi hitam. Biji kecil, warna hitam. Tumbuhan ini dibudidayakan karena daunnya digunakan unluk makanan ulat sutera. Daun muda enak di sayur dan berkhasiat sebagai pembersih darah bagi orang yang sering bisulan. Perbanyakan dengan setek dan okulasi.

Nama Lokal: Besaran (Indonesia). murbai, besaran (Jawa); Kerta, kitau (Sumatera); Sangye (China), may mon, dau tam (Vietnam), morus leaf; morus bark, morus fruit, mulberry leaf, mulberry bark, mulberry twigs, white mulberry, mulberry (Inggris).;

Penyakit yang dapat diobati: Demam, flu, malaria, batuk, rematik, darah tinggi (hipertensi), kencing manis (diabetes melitus), kaki gajah (elephantiasis), radang mata merah (conjunctivitis acute), memperbanyak ASI, keringat malam, muntah darah, batuk darah, batuk berdahak, Kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia), tidak datang haid, gangguan saluran cerna, sesan napas (asma), cacingan, muka bengkak (edema), sukar kencing (disuria), neurastenia, jantung berdebar (palpitasi), rasa haus dan mulut kering, Sukar tidur (insomnia), telinga berdenging (tinnitus), sembelit, tuli, vertigo, hepatitis, kurang darah (anemia), rambut beruban, sakit kepala, sakit tenggorokan, sakit gigi, sakit kulit, sakit pinggang (lumbago), menyuburkan pertumbuhan rambut.;

Komposisi: Daun bersifat pahit, manis, dingin, masuk meridian paru dan hati. Buah bersifat manis, dingin, masuk meridian jantung, hati, dan ginjal. Kulit akar bersifat manis, sejuk, masuk meridian paru. Ranting bersifat pahit, netral, masuk meridian hati.

Daun murbei mengandung ecdysterone, inokosterone, lupeol, beta-sitosterol, rutin, moracetin, isoquersetin, scopoletin, scopolin, alfa-, beta-hexenal, cis-beta-hexenol, cis-lamda-hexenol, benzaidehide, eugenol, linalool, benzyl alkohol, butylamine, aceto'ne, trigonelline, choline, adenin, asam amino, copper, zinc, vitamin (A, B1, C. dan karoten), asam klorogenik, asam fumarat, asam folat, asam formyltetrahydrofolik, dan mioinositol. Juga mengandung phytoestrogens.

Bagian ranting murbei mengandung tanin dan vitamin A. B uahnya mengandung cyanidin, isoquercetin, sakarida, asam linoleat, asam stearat, asam oleat, dan vitamin (karoten, B1, B2 dan C).
Kulit batang mengandung (1) triterpenoids: alfa-,beta-amyrin, sitosterol, sitosterol-alfa-glucoside. (2) Flavonoids: morusin, cyclomorusin, kuwanone A,B,C, oxydihydromorusin. (3) Coumarins: umbelliferone, dan scopoletin. Kulit akar mengandung derivat flavone mulberrin, mulberrochromene, cyclomulberrin, cyclomulberrochromene, morussin, dan mulberrofuran A. Juga mengandung betulinic acid, scopoletin, alfa-amyrin, beta-amyrin, undecaprenol, dan dodecaprenol. Biji: urease.

Contoh pemakaian: Tekanan darah tinggi, kaki bengkak. Daun murbei segar sebanyak 15 g dicuci bersih kemudian direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring lalu dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore.

Memperbanyak keluarnya air susu ibu (ASI): Daun murbei muda dimasak sebagai sayur, lalu dimakan bersama nasi.

Kencing nanah kulit: Akar murbei, adas pulosari, dan kayu sandel (sandelhout) direbus.

Bisul, radang kulit: Daun murbei segar sebanyak 1 genggam dicuci lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus. Rebusan daun ini berguna untuk membersihkan darah sehingga dapat diminum secara teratur.

Luka, borok: Daun murbei segar setelah dicuci bersih lalu dioleskan minyak kelapa. Layukan di atas api lalu diremas-remas dengan jari tangan sehingga menjadi lemas. Daun tadi kemudian dipakai untuk menutup luka. Namun sebelumnya, luka harus dicuci dahulu dengan rebusan akar tren guli.

Digigit ular: Daun murbei segar sebanyak 20 g dicuci lalu digiling halus. Tambahkan 1/2 cangkir air masak, lalu disaring dan diperas. Air yang terkumpul lalu diminum sekaligus.

Berkeringat malam: Daun murbei kering yang dijadikan serbuk sebanyak 6 - 9 g, direbus dengan air beras sampai mendidih. Setelah dingin lalu diminum.
Rematik, tangan dan kaki baal dan sakit: Ranting murbei kering sebanyak 15 g direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum. Sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Hepatitis kronis, kurang darah, tekanan darah tinggi: Buah murbei segar sebanyak 10 g ditambah air masak 1 gelas, lalu diblender. Hasilnya lalu diminum sekaligus.

Jantung lemah: Buah murbei secukupnya dijus, lalu minum sekaligus. Napas pendek, bengkak di mata kaki dan rasa nyeri di dada akan berkurang dengan minum jus buah murbei ini setiap hari.



Hal yang perlu diperhatikan Pemakaian ranting murbei sebaiknya dihindari bila ada sindrom defisiensi Yin.Pemakaian buah murbei sebaiknya dihindari bila sedang diare akibat dingin dan adanya defisiensi limpa dan lambung.


Disarikan dari berbagai sumber