Senin, 16 April 2012

Terapi Akupuntur terbukti efektif mengatasi Diabetes Melitus / Kencing Manis


Terapi Akupuntur sudah umum dikenal di Cina untuk mengobati penyakit diabetes. Pada tahun 1994, Chen dkk melakukan penelitian terapi akupunktur terhadap 60 pasien. Sejumlah pasien tersebut mempunyai kriteria yg hampir sama, baik  dari sisi gejala klinis maupun hasil pemeriksaan lab (hasil tes gula darah dan kencing). 60 pasien tersebut dibagi dlm dua kelompok secara acak, masing-masing (38) untuk kelompok perlakuan dan sisanya (22) adalah kelompok control. Kedua kelompok mendapatkan diet yang sama selama masa percobaan. Kelompok perlakuan diberikan terapi akupuntur pada titik-titik Usus besa, titik Pertemuan Tiga organ Yin, titik kandung kemih , titik paru ,Titik Rend an Du,, selama 30 hari bertutut-turut.

Hasilnya, 25 dari 38 pasien yang diterapi dengan akupuntur mempunyai kadar gula darah puasa = 130mg/dl sedangkan kadar gula darah 2 jam sesudah makan <= 150mg/dl. Pada 10 pasien terjadi perbaikan gejala klinis, GDP ,150mg/dl dan GD2JPP , 180 mg/dl. Sedangkan tiga pasien sisanya tidak memberikan respon.
Dalam penelitian tersebut lebih jauh dilaporkan bahwa terapi akupuntur pada pasien diabetes menghasilkan penurunan bermakna secara statistic pada kadar kolesterol darah, kadar trigliserida, dan beta lipoprotein. Penurunan yang sangat mencolok didapatkan pada kadar trigliserida darah dari 151 sampai mencapai 117, berarti mengalami penurunan sampai > 20 %.
Hou Al (1993) dalam penelitian menggunakan titik Pertemuan Tiga organ Yin sebagai titik utama, ditambah titik-titik Shu Paru, sanjiaoshu (BL-22), titik He bawah untuk Lambung, titik Yuan Ginjal, ditambah titik Shu Ginjal pada 30 sampel pasien diabetes. Untuk satu seri terapi dilakukannya setiap hari selama 12 hari.
Dilakukan penusukan jarum pada titik tersebut di atas, setelah terasa deqi ( Te Chi ) jarum dibiarkan tinggal selama 30 menit. Dia memperoleh hasil terbaik pada pasien dengan usia yang lebih muda dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada pasien yang berusia lebih tua. Criteria yang dipakai adalah penurunan gula darah menjadi normal atau mendekati normal. Untuk memperoleh hasil optimal, Hou Al melakukan antara 2-3 seri dengan selang waktu 2-3 hari istirahat, antara setiap seri terapi.
Pada percobaan yang dilakukan oleh Liu Zhicheng dan Sun Fengmin dari salah satu perguruan tinggi Traditional Chinese Medicine Nanjing (1994) menyampaikannya pada kesimpulan bahwa : terapi akupuntur pada pasien usia muda lebih baik hasilnya jika dibandingkan dengan kasus diabetes pada penderita usia tua. Demikian juga hasil terapi akan lebih baik pada kasus diabetes ringan daripada yang lebih berat.
Sumber : kajian ilmiah Medical Acupuncture