Rabu, 04 Februari 2015

Talas Bermanfaat Obati Radang Ginjal dan Diare



Tumbuhan yang dianggap remeh ini ternyata kaya manfaat. Manfaat umbi talas antara lain untuk mengobati sembelit, sedang batang lompongnya banyak digunakan untuk menangkal alegi susu.

Daun talas atau dalam bahasa Jawa dikenal sebagai lumbu ini adalah bahan pangan yang enak diolah menjadi buntil. Di daerah Muntilan atau Magelang, buntil daun lumbu lebih banyak disukai dibanding buntil daun pepaya. Di Indonesia, talas sebagian besar tumbuh secara liar. Sangat sedikit petani yang membudidayakan tanaman ini. Padahal, menilik hasil penelitian beberapa pusat penelitian herbal, tumbuhan ini kaya akan manfaat obat. Ahli farmasi dan tumbuhan obat, Drs. Suhardjono, Apt., M.Si., mengatakan bahwa daun talas bermanfaat karena beberapa kandungan kimia yang terdapat dalam tumbuhan ini. Diantaranya polifenol dan sapotin.


Menurutnya, umbi talas yang bercita rasa gurih dan manis alami ini sebagaimana umbi jalar, mengandung vitamin C, thiamine, riboflavin, niacin, asam oksalat, kalsium oksalat, beta-caroten, colocasia sterol, fruktosa, glukosa dan  sukrosa. Dalam umbi ini juga terdapat kandungan pati yang tinggi. “Daunnya mengandung kalsium, fosfor dan zat besi dan berbagai macam vitamin, seperti yang terdapat pada tanaman bayam,” katanya.

Talas oleh masyarakat Hawaii banyak dipakai untuk mengobati berbagai macam penyakit, mulai sembelit hingga TBC. Pada kasus haemorrhoid atau wasir, umbi talas dapat digunakan sebagai pencahar atau laxative. Sedangkan daunnya yang mengandung vitamin A, B, dan C banyak dimanfaatkan untuk obat asma.

Dalam beberapa literatur, tanaman yang juga biasa disebut dengan lompong ini sangat baik untuk penderita alergi susu. Karenanya setelah diolah sebagaimana mestinya, makanan bayi bisa dikonsumsi balita yang sensitif terhadap susu. Kelebihan tumbuhan ini juga dimanfaatkan untuk probiotik. Hal ini dikarenakan talas memiliki kandungan bakteri lactobacillus lactis. Studi menunjukkan olahan ini dapat mengobati diare, gastroenteritis, chronh’s disease, colitis ulcer, kanker dan memperbaiki sistem imun. Tumbuhan yang biasa dianggap remeh ini ternyata memiliki segudang manfaat. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya,” papar dosen FK Undip ini.

Selain itu, umbi talas memiliki kandungan serat dan mucus yang tinggi sehingga membuat umbi yang dimasak mudah dicerna. Oleh karena itu di Hawaii talas masak sering kali digunakan dalam program perbaikan gizi dan peningkatan berat badan bagi pasien yang kesulitan meningkatkan berat badan, pasien kanker, cachexia, AIDS, dan beberapa kondisi penurunan berat badan akibat gangguan pencernaan. “Selain itu, tumbuhan ini juga dapat meringankan diare, dan dapat dijadikan obat oles untuk mengobati penyakit bisul, luka bakar, dan luka karena gigitan serangga. Umbi talas juga baik untuk menyeimbangkan pH di dalam tubuh kita,” imbuhnya.

Tanaman talas dikategorikan sebagai tumbuhan semak dengan tinggi antara 1 sampai 1,5 meter. Berbatang semu dan silindris, batang yang di dalam tanah akan membentuk umbi yang lunak dan berwarna coklat muda. Daunnya berjenis tunggal dan lonjong dengan tepian rata berujung runcing. Pangkal daun berlekuk dengan  panjang berkisar 40-60 cm serta lebar daun 20-30 cm. Panjang tangkal silindris 50-70 cm, berwarna hijau bertulang serta bersirip, permukaan tangkal halus. Bunga talas adalah tunggal di ketiak daun dengan kelopak putih lonjong.

Putik dan benang sari berbentuk gada dengan panjang sekitar 4-7 cm berwarna kuning, tangkal silindris panjang 20-30 cm, mahkota bunga lonjong, satu helai berwarna puih. Buah talas berbentuk bulat berwarna kuning. Biji talas adalah bulat kecil beralur serta berwarna hijau. Akar talas berjenis serabut berwarna putih kecoklatan. Tumbuhan ini bisa disebut tumbuhan multi fungsi. Semua bagian tumbuhan bisa dimanfaatkan, bahkan dimakan. Batang dan daun untuk sayuran, sedang umbi yang kaya pati bisa diolah sebagai sumber karbohidrat pengganti nasi.

Manfaat dan Fungsi :
Mengobati Diare, Desentri, radang Ginjal dan nyeri otot dan sendi

Bahan yang digunakan :
Batang, akar dan ubi
Ramuan 1 : Diare

Bahan :
Batang Talas                                       2 batang
Patikan kebo                                       1 genggam
Air                                                       2-3 gelas

Cara Membuat :
Batang talas, patikan kebo dicuci bersih, lalu semua bahan potong-potong seperlunya. Masukkan dalam periuk, tambahkan air. Panaskan di atas kompor dengan api sedang. Tunggu hingga mendidih dan airnya tinggal separo. Saring dan bagi menjadi dua bagian.

Aturan Minum :
2 x sehari, diminum masing-masing 1 gelas. Lakukan pengobatan sampai penyakitnya sembuh.

Ramuan 2 : Disentri

Bahan :
Akar Talas                                           1 genggam
Gula                                                     secukupnya
Air                                                       secukupnya

Cara Membuat :
Akar talas segar, cuci sampai bersih lalu potong seperlunya. Kemudian rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa separonya. Saring lalu tambahkan gula seperlunya aduk sampai rata.

Aturan Minum :
Minum ramuan selagi hangat. Lakukan pengobatan sampai penyakitnya sembuh.

Ramuan 3 : Radang Ginjal

Bahan :
Talas                                                    ½ kg
Gula Merah                                         secukupnya
Air                                                       1 gelas

Cara Membuat :
Ambil 500 gr isi talas kupas kulitnya, cuci hingga bersih lalu diiris lalu jemur hingga kering, goreng tanpa minyak hingga kering benar lalu giling hingga menjadi bubuk. Ambil bubuk setengah sendok makan lalu diseduh dengan satu gelas air panas. Tambahkan gula merah secukupnya aduk sampai rata, lalu diminum.

Aturan Minum :
Lakukan pengobatan 1-2 kali sehari sampai penyakitnya sembuh.

Ramuan 4 : Nyeri Sendi dan Otot

Bahan :
Talas                                                    secukupnya
Cukak beras putih                               1-2 sendok teh
Minyak wijen                                      secukupnya

Cara Membuat :
Ambil isi talas secukupnya, kupas kulitnya lalu ditumbuk atau diblender sampai halus, tambahkan 1-2 sendok the cuka beras putih dan minyak wijen secukupnya, aduk sampai rata.

Aturan Pakai :
Oleskan ramuan pada bagian sendi dan otot yang sakit. Lakukan pengobatan secara rutin 1-2 kali sehari.


Disarikan dari berbagai referensi