Murbei, tumbuhan yang acap jadi makanan ulat sutra
ini ternyata menyimpan khasiat obat yang luar biasa. Penyakit Bisul, kencing nanah, darah tinggi, rematik, gigitan ular, sampai
hepatitis, akan sembuh jika diobati dengan daun murbei.
Murbei berasal dari Cina, tumbuh baik pada
ketinggian lebih dari 100 m dpl. dan memerlukan cukup sinar matahari. Tumbuhan
yang sudah dibudidayakan ini menyukai daerah-daerah yang cukup basa seperti di
lereng gunung, tetapi pada tanah yang berdrainase baik. Kadang ditemukan tumbuh
liar. Pohon, tinggi sekitar 9 m, percabangan banyak, cabang muda berambut
halus. Daun tunggal, letak berseling, bertangkai yang panjangnya 4 cm. Helai
daun bulat telur sampai berbentuk jantung, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi
bergerigi, pertulangan menyirip agak menonjol, permukaan atas dan bawah kasar,
panjang 2,5 - 20 cm, lebar 1,5 - 12 cm, warnanya hijau. Bunga majemuk bentuk
tandan, keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk taju, warnanya putih. Dalam
satu pohon terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna yang
terpisah. Murbei berbunga sepanjang tabun. Buahnya banyak berupa buah buni,
berair dan rasanya enak. Buah muda warnanya hijau, setelah masak menjadi hitam.
Biji kecil, warna hitam. Tumbuhan ini dibudidayakan karena daunnya digunakan
unluk makanan ulat sutera. Daun muda enak di sayur dan berkhasiat sebagai
pembersih darah bagi orang yang sering bisulan. Perbanyakan dengan setek dan
okulasi.
Nama Lokal: Besaran (Indonesia). murbai, besaran (Jawa); Kerta, kitau (Sumatera);
Sangye (China), may mon, dau tam (Vietnam), morus leaf; morus bark, morus
fruit, mulberry leaf, mulberry bark, mulberry twigs, white mulberry, mulberry
(Inggris).;
Penyakit yang dapat diobati: Demam, flu, malaria, batuk, rematik, darah tinggi (hipertensi), kencing
manis (diabetes melitus), kaki gajah (elephantiasis), radang mata merah
(conjunctivitis acute), memperbanyak ASI, keringat malam, muntah darah, batuk
darah, batuk berdahak, Kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia), tidak datang
haid, gangguan saluran cerna, sesan napas (asma), cacingan, muka bengkak
(edema), sukar kencing (disuria), neurastenia, jantung berdebar (palpitasi),
rasa haus dan mulut kering, Sukar tidur (insomnia), telinga berdenging (tinnitus),
sembelit, tuli, vertigo, hepatitis, kurang darah (anemia), rambut beruban,
sakit kepala, sakit tenggorokan, sakit gigi, sakit kulit, sakit pinggang (lumbago), menyuburkan pertumbuhan
rambut.;
Komposisi: Daun bersifat pahit, manis, dingin, masuk meridian paru dan hati. Buah
bersifat manis, dingin, masuk meridian jantung, hati, dan ginjal. Kulit akar
bersifat manis, sejuk, masuk meridian paru. Ranting bersifat pahit, netral,
masuk meridian hati.
Daun murbei mengandung ecdysterone,
inokosterone, lupeol, beta-sitosterol, rutin, moracetin, isoquersetin,
scopoletin, scopolin, alfa-, beta-hexenal, cis-beta-hexenol, cis-lamda-hexenol,
benzaidehide, eugenol, linalool, benzyl alkohol, butylamine, aceto'ne,
trigonelline, choline, adenin, asam amino, copper, zinc, vitamin (A, B1, C. dan
karoten), asam klorogenik, asam fumarat, asam folat, asam
formyltetrahydrofolik, dan mioinositol. Juga mengandung phytoestrogens.
Bagian ranting murbei mengandung tanin dan
vitamin A. B uahnya mengandung cyanidin, isoquercetin, sakarida, asam linoleat,
asam stearat, asam oleat, dan vitamin (karoten, B1, B2 dan C).
Kulit batang mengandung (1) triterpenoids:
alfa-,beta-amyrin, sitosterol, sitosterol-alfa-glucoside. (2) Flavonoids:
morusin, cyclomorusin, kuwanone A,B,C, oxydihydromorusin. (3) Coumarins: umbelliferone,
dan scopoletin. Kulit akar mengandung derivat flavone mulberrin,
mulberrochromene, cyclomulberrin, cyclomulberrochromene, morussin, dan
mulberrofuran A. Juga mengandung betulinic acid, scopoletin, alfa-amyrin,
beta-amyrin, undecaprenol, dan dodecaprenol. Biji: urease.
Contoh pemakaian: Tekanan darah tinggi,
kaki bengkak. Daun murbei segar sebanyak 15 g dicuci bersih kemudian
direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring lalu dibagi
untuk 2 kali minum, pagi dan sore.
Memperbanyak keluarnya air susu ibu (ASI): Daun murbei muda dimasak sebagai sayur, lalu dimakan bersama nasi.
Kencing nanah kulit: Akar murbei, adas pulosari, dan kayu sandel (sandelhout) direbus.
Bisul, radang kulit: Daun murbei segar sebanyak 1 genggam dicuci lalu direbus dengan 2 gelas
air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum sekaligus. Rebusan
daun ini berguna untuk membersihkan darah sehingga dapat diminum secara
teratur.
Luka, borok: Daun murbei segar setelah dicuci bersih lalu dioleskan minyak kelapa.
Layukan di atas api lalu diremas-remas dengan jari tangan sehingga menjadi
lemas. Daun tadi kemudian dipakai untuk menutup luka. Namun sebelumnya, luka
harus dicuci dahulu dengan rebusan akar tren guli.
Digigit ular: Daun murbei segar sebanyak 20 g dicuci lalu digiling halus. Tambahkan 1/2
cangkir air masak, lalu disaring dan diperas. Air yang terkumpul lalu diminum
sekaligus.
Berkeringat malam: Daun murbei kering yang dijadikan serbuk sebanyak 6 - 9 g, direbus dengan
air beras sampai mendidih. Setelah dingin lalu diminum.
Rematik, tangan dan kaki baal dan sakit: Ranting murbei kering sebanyak 15 g direbus dengan 3 gelas air bersih
sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum. Sehari 2 kali,
masing-masing 1/2 gelas.
Hepatitis kronis, kurang darah, tekanan darah
tinggi: Buah murbei segar sebanyak 10 g ditambah air
masak 1 gelas, lalu diblender. Hasilnya lalu diminum sekaligus.
Jantung lemah: Buah murbei secukupnya dijus, lalu minum sekaligus. Napas pendek, bengkak
di mata kaki dan rasa nyeri di dada akan berkurang dengan minum jus buah murbei
ini setiap hari.
Hal yang perlu diperhatikan Pemakaian ranting murbei sebaiknya dihindari
bila ada sindrom defisiensi Yin.Pemakaian buah murbei sebaiknya dihindari bila sedang diare akibat
dingin dan adanya defisiensi limpa dan lambung.
Disarikan dari berbagai sumber