Bertambahnya umur seseorang biasanya ditandai adanya perubahan anatomi dan
fungsi organ di seluruh bagian tubuh seseorang. Salah satu penanda yang gampang
dikenali adalah turunnya fungsi kandung kemih.
Menurunnya fungsi kemih itu ditandai dengan keluarnya air kencing di luar
kesadaran atau biasa disebut ngompol. Kencing yang tak terkontrol ini kadang
terpicu oleh aktivitas-aktivitas kecil seperti batuk atau bahkan tertawa.
Gangguan saluran kemih tidak hanya dialami orang lanjut usia. Seorang ibu
yang baru melahirkan juga banyak yang mengalami gangguan berkemih ini. Dalam
ilmu kedokteran, gangguan berkemih biasanya disebut dengan inkontinensia urine.
Berdasar Kepustakaan Barat
Ngompol atau nocturnal enuresis adalah pengeluaran urin yang tidak disadari
saat tidur, bahkan bisa terjadi ketika sadar karena tidak dapat menahan hasrat
ingin pipis.
Ada 2 jenis ngompol:
Ngompol / enuresis primer : Ngompol yang terjadi sejak bayi
Ngompol / enuresis sekunder : Ngompol yang kembali terjadi setelah anda menginjak usia dewasa
Ngompol / enuresis primer : Ngompol yang terjadi sejak bayi
Ngompol / enuresis sekunder : Ngompol yang kembali terjadi setelah anda menginjak usia dewasa
Ngompol Primer
Terjadi akibat keterlambatan proses pematangan sistem saraf pada manusia,
sehingga otak tidak menangkap sinyal yang dikirim oleh kandung kemih yang sudah
penuh saat anda sudah terlelap. Ada juga yang mengatakan adanya faktor keturunan,
dan faktor emosi. Ngompol perlu mendapat perhatian bila masih terjadi pada usia remaja/dewasa.
Ngompol Sekunder
Terjadi akibat adanya infeksi seluran kemih, gangguan
metabolisme (kencing manis usia dini), gangguan susunan saraf tulang belakang.
Untuk mengatasi ngompol sekunder, tergantung dari
penyebab yang mendasarinya. Dengan mengobati penyebab yang mendasarinya,
ngompol akan sembuh
Berdasar Kepustakaan Timur
Ngompol terjadi akibat kemampuan pengendalian kandung kemih kurang/belum
sempurna, bisa terjadi pada;
• Orang yang secara bawaan lemah, sehingga tangan/kaki/rongga badan bagian
bawah (panggul) dingin
• Orang yang sering sakit-sakitan, tidak selera makan, sehingga qi (energi vital)
tubuh bagian atas lemah dan tidak sanggup mengendalikan organ tubuh bagian
bawah
• Ketidak-stabilan emosi, kurang mendapat perhatian; ketakutan; terlalu sibuk
di siang hari sehingga tidur terlalu nyenyak; stress; dsb
Akupunktur memberi hasil yang baik
pada kasus ngompol, dibarengi dengan membiasakan diri untuk pipis sebelum
tidur. Terapi akupunktur dilakukan dua kali seminggu, Setelah 2-3 kali terapi
biasanya ngompol sudah banyak berkurang, sesekali kambuh. Lakukan terapi terus,
ngompol akan sembuh setelah 6 – 8 kali penjaruman.
Disarikan dari Berbagai Sumber