Memelihara gairah seks itu bak
menghadapi harta. Kekurangan jadi susah, kelebihan malah bikin repot. Mesti
pas. Tusuk jarum alias akupunktur jadi salah satu tawaran jalan keluar
menetralkan.
Dari beberapa penelitian yang
sudah pernah dilakukan, sekitar 10% pasien yang datang ke klinik akupunktur
mengeluhkan soal seks. Dari 10% itu, 70%-nya pria. "Wanita lebih tertutup,
dan keluhannya biasanya baru keluar setelah jalan memutar, setelah merasa
nyaman dengan ahli akupunktur yang bersikap seperti teman. Pasien yang datang
statusnya lajang dan berumah tangga. Bagi lajang pria dan wanita, baik yang
mematuhi norma tiada seks sebelum pernikahan, maupun penganut kehidupan seks
bebas, permintaannya senada: tolong redakan gejolak seks saya. Sementara bagi
yang sudah menikah, pada 90% pria dan 60% wanita, mereka ingin gairah seksnya
ditingkatkan.
Meski keluhannya senada,
penanganannya sangat individual, tergantung pemicu masalah. Apakah karena
masalah fisik, psikis, atau hal lain yang tak disadari pasien yang harus digali
ahli akupunktur sebelum bertindak.
Dilihat per individu
Pasien pria menikah yang
datang rata-rata berusia 35-60 tahun. Umumnya datang dengan tiga corak keluhan.
Pertama, tak berdaya alias impoten, yang terbagi lagi menjadi dua kasus. Ada
yang tak berdaya primer, sama sekali tak bergairah dan tak bisa melakukan
hubungan seks dengan siapa pun. Ada pula yang partial, "Dengan istri
sendiri tak bisa, tapi dengan TTM (teman tapi mesra) kok tak ada masalah!
Artinya, ini soal psikis", Christine menganalisis. Kedua, peltu (nempel
metu), terlalu cepat keluar, yang lebih dikenal sebagai ejakulasi dini. Ketiga,
seminal emission alias encer mani. Dari ketiga keluhan, ejakulasi
dinilah kasus terbanyak.
Penyembuhan ala akupunktur
bukanlah sekedar mengatasi gejala, atau 'tembak langsung' ke bagian yang
memunculkan nyeri dan keluhan lainnya. Penanganannya seperti pola hidup, yin
yang, hitam putih. Di hitam ada putih dan sebaliknya. Seimbang. Kalau tak
seimbang, jadi keluhan dan penyakit. Jadi, "Prinsip akupunktur itu Ping
Pu Ping Xie, menormalkan, menetralkan seperti prinsip yin yang",
Masalah seksual tentunya
berhubungan dengan organ peranakan (reproduksi). Dalam pandangan akupunktur,
organ ginjal berhubungan dengan energi, jantung dengan konsentrasi, dan hati
dengan stamina. Misalnya bila ginjal terganggu, pria tak bisa ereksi, wanita
tak bisa orgasme. Bila hati sedang bermasalah, stamina tubuh menurun, otomatis
saat berhubungan seks pun takkan maksimal.
Jadi, dalam menangani pasien,
ahli akupunktur akan melihat kasusnya per individu, keluhan utama dan akar
masalahnya. Sekali lagi, akupunktur mengatasi secara keseluruhan, bukan
sebagian atau kulit luarnya saja. Kondisi pasien didapat dari tiga tahap
pemeriksaan. Pertama, wawancara. Kedua, observasi berupa pengamatan akan fisik
pasien (pucat, kuyu), pendengaran (apakah berfungsi baik), suara (serak,
lantang), penciuman (bau badan normal atau tidak), dan apakah pasien menderita
batuk, sesak napas, atau gangguan lain. Ketiga, diagnosis.
Dari ketiga tahap ini dapat
diambil kesimpulan untuk menyusun rencana penanganan penyembuhan. Paket standar
akupunktur adalah datang dan ditangani 12 kali, seminggu dua kali, "Jadi
akan selesai dalam 1,5 bulan". Karena prinsipnya menyeimbangkan, dilakukan
manipulasi jarum untuk tonifikasi (menguatkan) dan sedasi (melemahkan). Pada
tonifikasi, penusukan searah jarum jam dan waktunya lebih cepat, kurang dari 15
menit. Sedangkan sedasi penusukannya berlawanan arah dengan jarum jam dengan
durasi lebih dari 15 menit. Semuanya dilihat per kasus, rata-rata 15-20 menit
dengan jarum terhalus 0,18x7 mm. "Ada pasien yang protes, 'Kok sebentar
banget?' Ya, lama-lama buat apa? Nanti malah bukan sembuh tapi
sebaliknya", kata Christine.
Titik-titik akupunktur untuk
penanganan masalah seksual ada di telinga, tangan, kaki, dan perut. Jadi,
jangan khawatir bakal ditusuk di sekitar alat vital. Sekali lagi, penusukan
tergantung kasusnya. Telinga misalnya, bak termostat tubuh manusia yang jadi
komando dan pengendali hormon tubuh. Di sini ada titik endokrin, adrenal
pengatur stress dan mood (suasana hati), kortisol pengatur stress pada
pria dan wanita, titik rahim dan indung telur (wanita), prostat, testis (pria).
Yang tak kalah penting, di
telinga ada titik shenmen yang berarti pintu jiwa, api jantung. Artinya,
menetralkan, menyeimbangkan agar tenang. Bila kelenjar endokrin tak seimbang
akan terjadi gangguan kelebihan atau kekurangan, termasuk mengatur hormon seks
pria wanita. Kalau endokrin bagus, hormon stress turun
lagi.
Pasangan pun mesti diajak
Ambil contoh kasus ejakulasi
dini. Biarpun masalahnya serupa, penanganan pada tiap orang berbeda. Kasus
pertama, pasien ternyata juga menderita kolesterol tinggi, jantung koroner, dan
obesitas. Yang harus dilakukan adalah mengatasi keluhan dasar itu. Kalau sudah
teratasi, biasanya otomatis soal ejakulasi dininya pun menghilang.
Penanganannya rata-rata seminggu dua kali, selama 2-3 bulan. Makin muda makin
cepat teratasi.
Pada kasus kedua, tiada
keluhan fisik. Usia lumayan muda, kurang dari 40, baru menikah. Penyebabnya
ternyata faktor psikis, bukan masalah di organ vitalnya. Si suami yang berusia
31 tahun selalu ribut dengan istri yang baru 23 tahun karena 'peltu'. Akar
masalahnya, ternyata si suami terlalu heboh, tak bisa konsentrasi plus terlalu
lelah bekerja. Sementara istrinya ibu rumah tangga biasa berpendidikan kurang,
tak mau tahu, pokoknya harus puas. Penyebab ejakulasi dininya karena api
jantungnya terlalu berkobar. Belum masuk sudah keluar. Susah konsentrasi,
pengendalian diri kurang, antara otak dan organ vital tak selaras.
Jadi, yang dilakukan adalah,
pertama, menetralkan, bukan memadamkan, api jantungnya agar tak berkobar-kobar.
Kedua, menguatkan staminanya karena lelah fisik akibat kerja dan tuntutan istri
yang tak mau memahami. Ditusuk di tangan dan kaki. Setelah diterapi 10 kali,
hasilnya sudah bisa lebih lama. Misalnya saat terapi enam kali, bisa masuk,
ereksi, sebentar, kurang dari 1 menit. Untuk menunjang kebugaran, si suami
disarankan juga untuk olah raga jalan kaki agar bisa bernapas panjang.
Kasus lain adalah soal libido
alias gairah seks terlalu tinggi atau rendah. Ada pasien 42 tahun, pengusaha
yang rajin olah raga lari pagi. Segar bugar. Tapi sang istrilah yang mengeluh
dan membawa suaminya ke ahli akupunktur, karena kewalahan memenuhi permintaan
suaminya berhubungan seks hampir tiap hari. Setelah digali, ternyata si suami
senang makan kambing dan pengunjung setia situs porno, walau ini lebih sebagai
sugesti saja.
Sang istri yang berusia 30
tahun, termasuk gemuk. Jadi pada kasus ini penanganan bukan hanya ke suami,
tapi juga ke istri. Sebab istri yang kegemukan cenderung lungkrah, tak bugar,
otomatis gairah bercinta pun rendah. Sementara sang suami dengan olah raga
teratur bertahun-tahun, staminanya baik, napas bagus, testosteron alias hormon
seksualnya juga bagus. Dengan akupunktur, gairah seksualnya dinetralkan. Supaya
api jantungnya tak berkobar, hormonnya diseimbangkan, dilakukan penusukan di
telinga, tangan, dan kaki. Juga diingatkan untuk mengurangi bahkan
menghilangkan kegemarannya berkunjung ke situs porno untuk menghindari
perangsang. Istrinya dinaikkan gairah seksualnya seiring dengan saran untuk
mengatasi kelebihan berat badannya.
Masalah seks pada wanita
rata-rata menimpa yang berusia 30-50 tahun. Umumnya ada tiga ragam masalah.
Pertama, frigid (dingin) karena faktor psikis. Misalnya trauma malam
pertama yang tak menyenangkan. Jadi, setiap diajak berhubungan seks sudah
menolak dulu. Kedua, kelainan organ, misalnya vagina tak lentur hingga nyeri
tiap kali berhubungan, dan akhirnya malas berhubungan. Ketiga, dymenorhea
alias nyeri haid yang memicu frigid, nyeri, dan enggan berhubungan seks.
Untuk kasus psikis, prinsipnya
bikin rileks, peredaran darah lancar dan tenang. Ditusuk di tangan, kaki,
telinga. Yang terpenting, "Ubah mindset, bahwa orangnya sendiri
yang harus memahami", Christine mengingatkan. Untuk kasus kelainan organ,
prinsipnya dilenturkan, hormon dirangsang untuk mengeluarkan pelumas lebih
banyak, ditusuk di tangan, kaki, telinga. Semuanya dengan rata-rata paket 12
kali kunjungan.
Lajang pun 'tenang'
Lajang punya kekhasan sendiri
mengatasi pemenuhan kebutuhan seksualnya. Pasien pria biasanya berusia 25-40
tahun. Kebanyakan punya kebiasaan onani. Yang kalau terlalu sering, bisa bikin
masalah juga.
Saran untuk mereka,
berpikirlah positif, salurkan hobi dan energi, dan jangan mengarah ke hal-hal
yang merangsang libido (video porno atau situs-situs porno). Olah raga pun
mesti seimbang, jangan sampai karena berniat menghilangkan dorongan seksual,
berlatih berlebihan sampai tak berdaya. Yang pas itu 3-5 kali seminggu, masing-masing
30-60 menit. Jangan merapel olah raga di satu waktu, misalnya sekali latihan
empat jam seminggu sekali dengan treadmill, berenang, aerobic, dan angkat
beban. Badan akan seperti remuk.
Karena pria tak punya siklus
hormon tertentu, jadi tiap kali merasa 'kewalahan' mereka memulai paket 12 kali
penusukan di tangan, kaki, badan, telinga. Umumnya dua kali seminggu, tapi bila
dirasa sudah mereda, bisa diperjarang jadi seminggu sekali.
Pada wanita ada kasus lajang
42 tahun yang memang bertekad tak mau terikat tali pernikahan tapi suka
'jajan'. Masalahnya, ia kemudian mengeluh, bila senam atau olah raga tak keluar
keringat. Ia pun punya kebiasaan merokok dan minuman beralkohol. Penanganan
untuknya adalah dinetralkan seminggu sekali agar tenang.
Penanganan pada wanita harus
melihat siklus haidnya. Umumnya libido tinggi sebelum dan sesudah haid, tapi
kebanyakan sesudah haid pada masa subur 14-21 hari. Disarankan diakupunktur
sebelum pelepasan sel telur, 1-2 hari sesudah haid, atau 1-2 hari sebelum
ovulasi (rata-rata terjadi seminggu setelah hari terakhir haid). Pas haid pun
tak ada larangan. "Tapi memang pas haid lebih peka, dipijat lebih sakit.
Misalnya lagi lelah, flu, tak fit, direfleksi dan dipijat sedikit sudah
teriak",