Sinusitis adalah
istilah kedokteran untuk infeksi sinus, yaitu rongga yang berisi udara yang
letaknya dalam rongga kepala di sekitar hidung.
Ada beberapa jenis sinus, yaitu:
- Sinus frontalis
yang terletak di dahi
- Sinus maksilaris
terletak di dalam tulang pipi
- Sinus etmoid
terletak di belakang batang hidung di sudut mata
- Sinus sfenoid
terletak di belakang sinus etmoid
Setiap sinus tersebut berhubungan dengan hidung untuk pertukaran udara dan sekresi (ingus). Hidung dan sinus dilapisi selaput lendir yang berhubungan satu sama lain.
Infeksi atau peradangan sinus umumnya terjadi sebagai kelanjutan infeksi hidung. Setiap kondisi dalam hidung yang menghambat aliran keluar cairan hidung cenderung menyebabkan infeksi dari sinus. Seperti adanya infeksi virus, bakteri atau benda asing penyebab alergi dapat menimbulkan pembengkakan selaput lendir hidung dan hal yang sama juga terjadi pada sinus sehingga menutup hubungan antara sinus dan hidung.
Sinus yang sehat berisi udara, selain adanya sekresi dari selaput lendirnya. Apabila aliran ke dalam hidung terhambat maka sekresinya menumpuk dan terperangkap bersama udara di dalam sinus dan menekan dinding sinus yang bertulang sehingga menimbulkan rasa nyeri.
Sinusitis dapat terjadi secara akut, subakut, kronis, alergis atau hiperplastiks. Gejala sinusitis bervariasi tergantung pada tipe infeksinya. Gejala umumnya berupa hidung tersumbat dan adanya cairan ingus dari belakang hidung yang menetes ke hulu kerongkongan. Pada sinus alergi gejala utamanya adalah bersin-bersin, pengeluaran cairan terhambat, hidung terasa panas dan gatal. Infeksi sinus alergi berhubungan dengan alergi rhinitis (radang selaput lendir hidung).
Pada infeksi sinus akut gejala utamanya selain hidung tersumbat juga diikuti ingusan sesudah 24 - 48 jam dan akhirnya mengeluarkan cairan nasal disertai nanah. Gejala lainnya yaitu badan terasa sakit, sakit tenggorokan dan pusing. Pada infeksi sinus sub akut gejalanya yaitu hidung tersumbat, tidak enak pada wajah, lelah, dan pengeluaran cairan nasal yang disertai nanah yang akan berakhir lebih dari 3 minggu setelah infeksi akut berakhir. Infeksi sinus kronis gejalanya serupa dengan infeksi sinus akut, kecuali pada infeksi kronis dapat menyebabkan keluarnya cairan dari hidung secara terus menerus dan disertai nanah. Pada infeksi sinus hiperplastik menyebabkan hidung tersumbat secara kronis dan sakit kepala.
Nyeri pada sinusitis juga tergantung pada letak sinus yang sakit. Nyeri di dahi merupakan gejala khas sinusitis frontalis. Nyeri pada rahang atas dan gigi merupakan gejala infeksi sinus maksilaris. Infeksi sinus etmoid menimbulkan rasa nyeri di antara kedua mata, rasa nyeri kalau pinggiran hidung disentuh, hidung tersumbat dan tidak dapat mencium. Gejala sinusitis lainnya adalah nafas berbau tidak sedap
Sinusitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, dan alergi berkepanjangan. Alergen yang terhirup seperti debu, spora jamur, bulu binatang, serbuk sari bunga, dan lain-lain menimbulkan reaksi alergi dan pembengkakan yang dapat berpengaruh atas timbulnya serangan sinusitis.
Meskipun sinusitis tidak dapat dicegah tetapi agar sinusitis tidak menjadi kronis, maka infeksi virus dan bakteri harus dihindari dengan meningkatkan daya tahan tubuh misalnya istirahat dan gizi yang cukup serta olahraga yang teratur. Hindari juga alergen seperti debu, asap rokok dan polusi lain serta obat-obatan dan jenis makanan tertentu yang dapat menimbulkan alergi. Jenis alergennya harus diketahui agar reaksi selanjutnya dapat dihindari atau dikurangi. Menyelam dan berenang juga harus dihindari karena air dapat masuk ke dalam sinus sehingga menimbulkan sumbatan atau infeksi.
Pengobatan sinusitis bertujuan untuk menghilangkan penyumbatan, mengeringkan cairan sinus hidung, serta menghilangkan infeksi dan rasa nyeri. Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi sinusitis mempunyai efek antara lain sebagai antiradang atau anti-infeksi, menghilangkan nyeri, mengurangi sumbatan lendir dan melancarkan pernafasan. Berikut beberapa tumbuhan obat yang dapat digunakan :
1.SAMBILOTO (Andrographis paniculata )
Efek : antiradang,
anti-infeksi, meredakan nyeri (analgetik)
Cara pemakaian :
9-15 gram sambiloto kering direbus, diminum airnya. Untuk pemakaian luar
dihaluskan lalu airnya diteteskan pada hidung.
2.LIDAH BUAYA ( Aloe vera )
Efek: antiradang,
menghilangkan nyeri.
Cara pemakaian :
daun dikupas kulitnya, direbus, diminum. Untuk pemakaian luar diteteskan pada
hidung.
3.JAHE ( Zingiber officinale )
3.JAHE ( Zingiber officinale )
Efek : pedas,
hangat, melapangkan saluran nafas (mengurangi penyumbatan lendir), antiradang.
4.SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens Back.)
4.SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens Back.)
Efek : antiradang,
melancarkan sirkulasi
5.BAWANG PUTIH ( Allium sativum)
Efek : antibiotik,
menstimulasi sistem imun, melancarkan sirkulasi.
6.KUNYIT (Curcuma longa L.)
Efek :
menghilangkan sumbatan, antibakteri dan antiradang.
7.SEREH ( Andropogon citratus)
Efek: melancarkan
sirkulasi meridian dan darah, antiradang, menghilangkan rasa sakit.
8.KRISAN (Chrysanthemum morifolium Ram.)
8.KRISAN (Chrysanthemum morifolium Ram.)
Efek : penurun
panas, antibiotik, antiradang, menurunkan tekanan darah dan membersihkan darah
Berikut beberapa resep herbal yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi sinusitis :
Pemakaian Luar :
Berikut beberapa resep herbal yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi sinusitis :
Pemakaian Luar :
Resep 1.
Daun sambiloto
segar dicuci bersih dan dihaluskan dan disaring airnya lalu diteteskan pada
lubang hidung sebanyak 3 tetes. Lakukan 2-3 kali sehari secara teratur.
Resep 2.
Daun lidah buaya
secukupnya di kupas kulitnya kemudian di jus. Teteskan jus lidah buaya ke dalam
lubang hidung sebanyak 2 tetes. Lakukan 2-3 kali sehari secara teratur.
Pemakaian dalam:
Resep 1.
10-15 gram
sambiloto kering + 20 gram kunyit + 20 gram jahe + 90 gram daun lidah buaya
(dikupas kulitnya) direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring,
airnya diminum.
Resep 2.
Resep 2.
15 gram pegagan
kering + 15 gram ceplukan kering + 7-10 lembar daun sambung nyawa + 10 gram
bunga krisan kering, direbus dengan 600 cc hingga tersisa 200 cc, disaring,
airnya diminum.
Catatan :
Catatan :
pilih salah satu
resep dan lakukan 2 kali sehari secara teratur. Ampasnya dapat diulang untuk 1
kali perebusan lagi. Gunakan periuk tanah, panci enamel atau panci kaca untuk
perebusan, jangan menggunakan panci dari bahan logam. Untuk keluhan serius tetap konsultasi ke dokter.
Sumber: Hembing