Terapi
Akupuntur sudah umum dikenal di Cina untuk mengobati penyakit
diabetes. Pada tahun 1994, Chen dkk melakukan penelitian terapi akupunktur
terhadap 60 pasien. Sejumlah pasien tersebut mempunyai kriteria yg hampir sama,
baik dari sisi gejala klinis maupun hasil pemeriksaan lab (hasil tes gula
darah dan kencing). 60 pasien tersebut dibagi dlm dua kelompok secara acak,
masing-masing (38) untuk kelompok perlakuan dan sisanya (22) adalah kelompok
control. Kedua kelompok mendapatkan diet yang sama selama masa percobaan.
Kelompok perlakuan diberikan terapi akupuntur
pada titik-titik Usus besa, titik Pertemuan Tiga organ Yin, titik kandung kemih
, titik paru ,Titik Rend an Du,, selama 30 hari bertutut-turut.
Hasilnya, 25 dari 38 pasien yang diterapi dengan akupuntur mempunyai kadar gula darah puasa = 130mg/dl sedangkan kadar gula darah 2 jam sesudah makan <= 150mg/dl. Pada 10 pasien terjadi perbaikan gejala klinis, GDP ,150mg/dl dan GD2JPP , 180 mg/dl. Sedangkan tiga pasien sisanya tidak memberikan respon.
Dalam
penelitian tersebut lebih jauh dilaporkan bahwa terapi akupuntur pada
pasien diabetes
menghasilkan penurunan bermakna secara statistic pada kadar kolesterol darah,
kadar trigliserida, dan beta lipoprotein. Penurunan yang sangat mencolok
didapatkan pada kadar trigliserida darah dari 151 sampai mencapai 117, berarti
mengalami penurunan sampai > 20 %.
Hou Al
(1993) dalam penelitian menggunakan titik Pertemuan Tiga organ Yin sebagai titik
utama, ditambah titik-titik Shu Paru, sanjiaoshu (BL-22), titik He bawah untuk
Lambung, titik Yuan Ginjal, ditambah titik Shu Ginjal pada 30 sampel pasien
diabetes. Untuk satu seri terapi dilakukannya setiap hari selama 12 hari.
Dilakukan
penusukan jarum pada titik tersebut di atas, setelah terasa deqi ( Te Chi )
jarum dibiarkan tinggal selama 30 menit. Dia memperoleh hasil terbaik pada
pasien dengan usia yang lebih muda dibandingkan dengan hasil yang diperoleh
pada pasien yang berusia lebih tua. Criteria yang dipakai adalah penurunan gula
darah menjadi normal atau mendekati normal. Untuk memperoleh hasil optimal, Hou
Al melakukan antara 2-3 seri dengan selang waktu 2-3 hari istirahat, antara
setiap seri terapi.
Pada
percobaan yang dilakukan oleh Liu Zhicheng dan Sun Fengmin dari salah satu
perguruan tinggi Traditional Chinese Medicine Nanjing (1994) menyampaikannya
pada kesimpulan bahwa : terapi
akupuntur pada pasien usia muda lebih baik hasilnya jika
dibandingkan dengan kasus diabetes pada penderita usia tua. Demikian juga hasil
terapi akan lebih baik pada kasus diabetes ringan daripada yang lebih berat.
Sumber :
kajian ilmiah Medical Acupuncture